Jurnal Penyesuaian pada SAIBA dibagi menjadi 3, yaitu :
- Jurnal Penyesuaian Neraca adalah Jurnal Penyesuaian untuk sesama akun-akun di dalam Neraca (pergeseran debet-kredit dalam neraca). Jurnal ini akan berpengaruh pada Laporan Neraca.
- Jurnal Penyesuaian adalah sarana untuk memasukkan rincian dari suatu transaksi penyesuaian kedalam sistem akuntansi dari masing-masing perkiraan, baik debet maupun kredit. Jurnal ini akan berpengaruh pada Laporan Neraca dan Laporan Operasional.
- Jurnal Koreksi adalah sarana untuk memasukkan rincian dari suatu transaksi koreksi kedalam sistem akuntansi dari masing-masing perkiraan, perkiraan debet maupun perkiraan kredit.
Penjadwalan Jurnal Penyesuaian
POS JURNAL | JADWAL |
Penyisihan Piutang Tak Tertagih | Semesteran |
Penyusutan | Semesteran |
Persediaan | Semesteran |
Koreksi antar Beban | Semesteran |
Pendapatan Diterima Dimuka | Tahunan |
Pendapatan yang Masih Harus Diterima | Tahunan |
Beban Dibayar Dimuka | Tahunan |
Beban yang Masih Harus Dibayar | Tahunan |
Kas di Bendahara Penerimaan | Tahunan |
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran | Tahunan |
Reklas Aset (Piutang Jangka Panjang ke Bagian Lancar) | Tahunan |
Kategori Jurnal Penyesuaian
- Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan pajak dan/atau pendapatan bukan pajak yang sudah diterima di rekening kas negara tetapi belum menjadi hak pemerintah sepenuhnya karena masih melekat kewajiban pemerintah untuk memberikan barang/jasa di kemudian hari kepada pihak ketiga atau adanya kelebihan pembayaran oleh pihak ketiga tetapi belum dikembalikan. Dapat berupa kelebihan pembayaran pajak Wajib Pajak (WP), Pembayaran PNBP untuk masa melebihi tanggal pelaporan dan lain-lain
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Pendapatan PNBP | 42xxxx | |
Pendapatan PNBP Diterima Di Muka | 219xxx |
- Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Merupakan pendapatan pajak/atau bukan pajak yang seharusnya sudah dibayarkan oleh wajib bayar namun belum diterima pembayarannya atau belum disetor ke kas negara. Pendapatan ini belum dicatat sebagai pendapatan menurut basis kas, tetapi sudah dapat diakui sebagai pendapatan akrual dalam laporan operasional dan harus disajikan di neraca sebagai pendapatan yang masih harus diterima.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Pendapatan yang masih harus diterima | 114311 | |
Pendapatan PNBP | 42xxxx |
- Beban Dibayar Di Muka
Merupakan belanja pada tahun berjalan tetapi manfaatnya melampaui tahun anggaran berjalan, sehingga pada tahun berikutnya masih ada manfaat yang akan diterima akibat pembayaran tersebut. Untuk mengidentifikasi belanja dibayar dimuka perlu melihat dokumen pengadaan barang dan jasa menyangkut masa kontrak atau waktu pelayanan jasa yang akan diberikan khususnya jasa.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Belanja Dibayar di Muka | 1141xx | |
Beban xxxxx | 5xxxxx |
- Beban Yang Masih Harus Dibayar
Merupakan tagihan pihak ketiga atau kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal pelaporan keuangan belum dapat dibayarkan. Belanja yang masih harus dibayar : Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja lain-lain.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban xxxxx | xxxxxx | |
Belanja xxxx Yang Masih Harus Dibayar | 21xxxx |
- Penyisihan Piutang
Penyisihan piutang tak tertagih dilakukan dalam rangka penyajian nilai bersih yang dapat direalisasi (Net Realizable Value). Dilakukan dengan cara mengestimasi berapa penyisihan piutang yang diestimasi dalam rangka penyajian wajar sehingga pada penerapan pertama kali diakui sebagai beban penyisihan tak tertagih.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih | xxxxxx | |
Penyisihan Piutang Tak Tertagih | xxxxxx |
- Penghapusan Piutang
Dilakukan untuk menghapuskan piutang tidak tertagih, dengan tujuan untuk menampilkan aset yang lebih realistis dan ekuitas yang lebih tepat. Dilakukan berdasarkan berita acara atau keputusan pejabat yang berwenang untuk menghapuskan piutang.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Penyisihan Piutang Tak Tertagih | 1xxxxx | |
Piutang xxxxxx | 1xxxxx |
- Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Amortisasi adalah pengurangan nilai aset tak berwujud secara sistematis yang dilakukan setiap periode akuntansi dalam jangka waktu tertentu. Jurnal di atas dihasilkan melalui Aplikasi SIMAK-BMN, tidak perlu dilakukan jurnal manual pada Aplikasi SAIBA.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban Penyusutan/Amortisasi | 59xxxx | |
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi | 1xxxxx |
- Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan Satker yang masih ada pada akhir periode pelaporan mengindikasikan masih adanya penerimaan negara yang belum disetor ke Kas Negara. Penerimaan tersebut belum dapat diakui sebagai pendapatan LRA, tetapi sudah harus diakui sebagai pendapatan dalam Laporan Operasional.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Kas di Bendahara Penerimaan | 111711 | |
Penerimaan Pajak/PNBP | 4xxxxx |
- Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran merupakan kas selain yang berasal dari Uang persediaan, dapat berupa bunga jasa giro yang belum disetor kas negara, uang pihak ketiga yang belum diserahkan seperti honorarium pegawai, atau pajak yang belum disetor. Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran harus disajikan sesuai dengan substansinya.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran | 111821 | |
Pendapatan Jasa Giro/PNBP Utang Kepada Pihak Ketiga Utang Potongan Bendahara yang Belum Disetor | 423221 212191 xxxxxx |
- Persediaan
Beban persediaan hanya diperhitungkan untuk persediaan yang sifatnya umum, tidak termasuk persediaan yang berasal dari belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat, dan belanja bantuan sosial. Jurnal ini dihasilkan melalui Aplikasi Persediaan, tidak perlu dijurnal manual pada SAIBA.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban Persediaan xxxxx | 59xxxx | |
Persediaan xxxxx | 117xxx |
31 Des | Beban xxxxxx | 52xxxx | |
Persediaan yang Belum Diregister | 117911 |
31 Des | Beban Barang yang diserahkan pada Masy. | 526xxx | |
Persediaan xxxxx | 1171xx |
31 Des | Beban Bansos xxxxxx | 57xxxx | |
Persediaan dalam Rangka Bansos | 117141 |
- Koreksi Antar Beban
Koreksi antar beban adalah koreksi beban yang terlanjur dicatat pada akun yang salah menjadi akun beban yang seharusnya. Jika diketahui pada proses penyusunan laporan keuangan dan tidak memungkinkan adanya ralat SPP/SPM, maka dilakukan jurnal koreksi antar beban.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban xxxxx (mis : Beban Jasa) | 5xxxxx | |
Beban xxxxx (mis : Beban Pemeliharaan) | 5xxxxx |
- Pendapatan Selisih Kurs yg Belum Terealisasi
Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang berbeda. Selisih kurs terjadi ketika terdapat perbedaan nilai tukar mata uang rupiah dengan mata uang asing yang mempengaruhi nilai kekayaan bersih. Transaksi ini digunakan ketika satuan kerja menggunakan mata uang selain rupiah dalam transaksinya, sehingga dalam Laporan Keuangannya diharuskan menggunakan mata uang rupiah untuk penyajiannya.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Kas/Kas Lainnya xxxx | 111xxx | |
Pendapatan Selisih Kurs yg Belum Terealisasi | 491111 |
31 Des | Piutang xxxx | 11521x | |
Pendapatan Selisih Kurs yg Belum Terealisasi | 491111 |
31 Des | Belanja xxxxx Yang Masih Harus Dibayar | 2121xx | |
Pendapatan Selisih Kurs yg Belum Terealisasi | 491111 |
- Beban Selisih Kurs yang Belum Terealisasi
Transaksi ini digunakan ketika satuan kerja menggunakan mata uang selain rupiah dalam transaksinya, sehingga dalam Laporan Keuangannya diharuskan menggunakan mata uang rupiah untuk penyajiannya. Pendapatan selisih kurs yang belum direalisasi adalah Perbedaan kurang antara kurs transaksi dengan kurs pelaporan pos-pos moneter.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban Selisih Kurs yg Belum Terealisasi | 596211 | |
Belanja xxxxx Yang Masih Harus Dibayar | xxxxxx |
- Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi. Digunakan untuk mencatat adanya pembentukan piutang jangka panjang.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Piutang xxxxx | 15xxxx | |
Pendapatan PNBP xxxxx | 423xxx |
- Pelepasan Aset Tetap/Aset Lainnya
Jurnal ini digunakan untuk mengeliminasi Aset tetap/Aset Lainnya dari neraca ketika terjadi pelepasan aset. Jurnal ini dihasilkan melalui Aplikasi SIMAK-BMN, sehingga tidak perlu dilakukan jurnal manual pada Aplikasi SAIBA
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban Kerugian xxxxxx | 59611x | |
Aset xxxxx | 1xxxxx |
31 Des | Akumulasi Penyusutan Aset xxxxxx | 137xxx | |
Aset xxxxx | 13xxxx |
- Piutang Jangka Pendek
Piutang Jangka Pendek adalah piutang yang jatuh temponya kurang dari satu periode akuntansi atau kurang dari 12 (dua belas) bulan. Digunakan untuk mencatat adanya pembentukan piutang jangka pendek.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Piutang xxxxx | 115xxx | |
Pendapatan xxxxxxx | 42xxxx |
- Transfer Masuk
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi transfer masuk aset dan kewajiban antar satker dalam satu entitas pemerintah pusat.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Aset xxxxxxx | xxxxxx | |
Transfer Masuk | 313221 |
- Transfer Keluar
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi transfer keluar aset dan kewajiban antar satker dalam satu entitas pemerintah pusat.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Transfer Keluar | 313211 | |
Aset xxxxxxx | xxxxxx |
- Koreksi Beban – Aset
Merupakan Jurnal Penyesuaian atas Aset Tetap/Aset Lainnya dan Persediaan yang berasal dari belanja yang seharusnya tidak menghasilkan Aset Tetap/Aset Lainnya dan Persediaan (misalnya : Belanja Persediaan namun menggunakan akun 521211 atau akun lain non persediaan). Untuk membaliknya, dapat direkam dengan nilai rupiah negatif.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Pendapatan yang belum diregister | 117911 | |
Beban xxxxx | 5xxxxx |
31 Des | xxxxxxx yang belum diregister | 11xxxx | |
Beban xxxxx | 5xxxxx |
- Pendapatan dari Alokasi APBN – BLU
Merupakan jurnal khusus untuk mereklasifikasi akun DKEL (Ditagihkan Ke Entitas Lainnya) menjadi Pendapatan dari Alokasi APBN, yang digunakan khusus oleh satker BLU yang mendapatkan alokasi DIPA Rupiah Murni. Jurnal ini digunakan ketika PSAP BLU telah diberlakukan.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Ditagihkan Ke Entitas Lain (DKEL) | 313111 | |
Pendapatan dari Alokasi APBN | 424411 |
- Kas Lainnya di BLU
Jurnal ini digunakan untuk mencatat pengakuan Kas Lainnya di BLU atas Pendapatan yang sudah diterima namun belum disahkan dengan SP3BLU. Jurnal ini harus dilakukan jurnal balik apabila kas tersebut sudah disahkan dengan SP3BLU.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Kas Lainnya di BLU | 118426 | |
Pendapatan Jasa xxxxxxx | 424xxx |
- Uang Muka Belanja
Jurnal ini digunakan untuk mereklasifikasi akun belanja/beban menjadi akun uang muka belanja, dikarenakan sampai dengan tanggal pelaporan belum diterima prestasi dari penyedia barang/jasa.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Uang Muka Belanja xxxxx | 114xxx | |
Beban xxxxx | 5xxxxx |
31 Des | Uang Muka Belanja Modal | 114213 | |
Aset xxxxx | 13xxxx |
- Perolehan Aset
Jurnal ini digunakan untuk mencatat penerimaan aset yang berasal dari sitaan/rampasan. Jurnal ini telah tersedia pada Aplikasi SIMAK-BMN, sehingga tidak perlu dijurnal manual pada Aplikasi SAIBA.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Xxxxx yang belum diregister | 1xxxxx | |
Pendapatan Aset Sitaan/Rampasan | 491421 |
- Koreksi Piutang/Utang
Jurnal di atas diperlukan untuk menyesuaikan pencatatan belanja yang masih harus dibayar TA sebelumnya, yang nilainya berbeda dengan realisasi belanjanya (tagihan diterima TA berjalan). Dalam hal tagihan bulan Desember TA sebelumnya diterima sebelum LKKL audited diterbitkan, penyajian belanja yang masih harus dibayar dapat disesuaikan dengan nilai tagihan, sehingga ketika terjadi realisasi pembayaran pada TA berjalan tidak perlu dilakukan penyesuaian.
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Beban xxxxx | xxxxxx | |
Koreksi Lainnya | 391119 |
- Hibah Langsung
Penjurnalan atas transaksi Hibah Uang/Barang/Jasa pada satuan kerja.
Pengesahan Penerimaan Hibah UANG (SPHL)
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Kas Lainnya di K/L dari Hibah yg blm Disahkan | 111827 | |
Hibah Langsung yang Belum Disahkan | 218211 |
Pengesahan Belanja Hibah UANG (SPHL)
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Persediaan Belum Diregister/Aset Tetap Belum Diregister/Aset Lainnya/Beban …. | xxxxx | |
Kas Lainnya di K/L dari Hibah | 111822 |
Pengembalian Sisa Hibah dalam Bentuk Uang (SP3HL)
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Pengembalian Hibah | xxxxx | |
Kas Lainnya di K/L dari Hibah | 111822 |
Pengesahan Penerimaan Hibah BARANG (MPHL-BJS)
Tanggal | Jurnal Akrual | Debet | Kredit |
31 Des | Hibah Langsung yang Belum Disahkan | 218211 | |
Pengesahan Hibah Langsung | 391131 |
41,492 kali dilihat, 13 kali dilihat hari ini